Indeks CPI Inti, yang Fed pertimbangkan ketika membuat keputusan suku bunga utama, naik ke 6,3%. Kenaikan tidak terduga tersebut memupus harapan bagi kebijakan moneter yang lebih lamban.

Laporan inflasi terbaru menakuti para pembuat kebijakan dovish yang tersisa. Selain itu, sudah ada desas-desus bahwa minggu depan suku bunga akan dinaikkan sebesar 100 basis poin.

Trader merasakan kekecewaan pahit karena awal rilis data CPI inti, optimisme berkuasa di pasar saham. Selain itu, estimasi sekilas menunjukkan penurunan dalam Indeks Harga Konsumen Inti.


Investor menaruh harapan untuk perlambatan inflasi. Ini adalah pendorong utama untuk pertumbuhan lebih lanjut dari saham. Namun sekarang, tidak ada lagi. Melonjaknya inflasi menyebabkan volatilitas yang tinggi di pasar, meningkatkan risiko resesi, dan meningkatkan imbal hasil obligasi pemerintah AS.

Mengingat kejadian baru-baru ini, kesenjangan hasil antara obligasi pemerintah 2 dan 10 tahun berjumlah hampir 40 poin. Sebagai pengingat, kurva imbal hasil terbalik dianggap oleh analis sebagai tanda kemungkinan resesi.


Dolar AS segera mendapatkan kembali momentum di tengah kesengsaraan Wall Street. Pada hari Selasa, indeks dolar AS rebound tajam setelah beberapa hari mengalami penurunan. Itu naik tajam versus saingan utamanya.Oleh karena itu, trader tidak lagi percaya pada inflasi sementara atau fakta bahwa inflasi telah mencapai puncaknya.

Inilah sebabnya mengapa tidak mengherankan bahwa greenback tumbuh dengan mantap mengikuti laporan CPI Inti. Indeks dolar AS telah mencatat kenaikan intraday terbesar sejak 19 Maret 2020. Di pagi hari, mencapai 109,55.Di sesi Asia, reli dolar AS melambat. Sekarang, bergerak turun di channel 109,38-109,93 namun tidak jauh dari ketinggian minggu lalu di 110,79.

Hari ini, AS akan mengungkapkan Indeks Harga Produsen. Mungkin ini adalah alasan untuk penghiburan greenback. Namun, pasti akan naik lebih tinggi karena Fed sangat berkomitmen untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut.

ementara dolar AS naik lebih tinggi, yen mencoba untuk menutup beberapa kerugian besar kemarin. Yen terdepresiasi menjadi 145 karena laporan inflasi yang suram dan prospek kenaikan suku bunga yang lebih tajam oleh The Fed. Sepanjang tahun, mata uang Jepang telah kehilangan 25% karena kesenjangan suku bunga yang melebar antara Fed dan BoJ.

Sementara dolar AS merayap lebih tinggi, yen mencoba untuk menutup beberapa kerugian besar kemarin. Yen terdepresiasi menjadi 145 karena laporan inflasi yang suram dan prospek kenaikan suku bunga yang lebih tajam oleh The Fed. Sepanjang tahun, mata uang Jepang telah kehilangan 25% karena kesenjangan suku bunga yang melebar antara Fed dan BoJ. Pimpinan resmi mata uang Jepang Masato Kanda mengatakan bahwa “pemerintah tidak akan mengesampingkan opsi apa pun untuk menanggapi pergerakan valuta asing.”


Setelah intervensi verbal dari pejabat Jepang, yen sedikit pulih, melayang di koridor harga 142,87-144,96. Selama dolar AS berkonsolidasi dalam kisaran sempit, yen bisa bergerak lebih rendah ke 143,31.Namun, di sesi Amerika, terutama setelah rilis indeks PPI, situasinya dapat berubah lagi secara drastis.

Lintasan Aussie sangat mirip dengan yen. Dolar Australia agak sensitif terhadap perubahan di Wall Street. Jadi, setelah penurunan tajam dalam saham, ia kehilangan 2% versus dolar AS. Mengingat selera risiko yang lemah dan revisi langkah masa depan Fed pada kebijakan moneter, analis memperkirakan Aussie akan kembali ke level terendah bulan Juli di 0,6700.

Mata uang Australia tidak mungkin mendapatkan momentum bullish dalam jangka panjang bahkan dalam hal pertumbuhan pesat ekonomi China. Pasangan AUD/USD mungkin akan turun drastis dalam beberapa hari mendatang. Namun, itu berhasil naik menjelang laporan pasar tenaga kerja Australia.

Jika angkanya positif, Aussie bisa lolos dari cakar beruang. Selain itu, RBA akan memiliki ruang untuk bermanuver dengan suku bunga utama jika ada perbaikan di pasar tenaga kerja. Laporan tersebut akan dirilis pada 15 September. Namun, dolar Australia mundur lagi untuk mengantisipasi data ini, bergerak di channel bearish dari 0,6705-0,6749. Aussie telah menyentuh 0,6730.

Wall Street tetap agak bergejolak. Sentimen dapat berubah dengan cepat karena berbagai faktor. Hari ini, investor mengantisipasi Indeks Harga Produsen AS. Besok laporan surplus perdagangan Jepang dan data Perubahan Ketenagakerjaan Australia tersedia. Berlangganan channel kami dan pantau terus perkembangan pasar! Sampai jumpa!



00:00 Intro
00:57 Imbal Obligasi 10 Tahun AS/Imbal Obligasi 2 Tahun AS
01:30 USDX
02:58USD/JPY
03:43 AUD/USD
https://www.ifxtraders.com/id/

#berita_forex #asia_sesi #instaforex_tv